Selasa, 16 Agustus 2011

Usai Lebaran, Reklame Liar Ditertibkan

  • Optimalisasi PAD Semarang
SEMARANG - Wakil Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menegaskan, pemkot akan melakukan penertiban dan penataan titik reklame di Kota Semarang usai Lebaran. Hal ini sebagai upaya optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) lewat reklame.
“Penataan ini untuk mengetahui titik mana saja yang menjadi reklame liar. Hal yang sama juga dilakukan perusahaan reklame,’’ ungkapnya di sela-sela dialog yang digelar oleh Trijaya FM di Hotel Novotel, Senin (15/8).
Langkah tersebut untuk mendapatkan data dan informasi tentang perusahaan reklame tak berizin, sebab di Kota Semarang disinyalir banyak perusahaan reklame ilegal yang berdiri.

“Sektor reklame memberikan kontribusi yang cukup besar bagi PAD kita. Namun masih banyak kebocoran di bidang ini,’’ kata Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi. Optimalisasi juga dilakukan dengan memangkas alur birokrasi di lingkungan pemkot,sehingga lebih simpel dan maksimal pengawasannya.
Sanksi
Khusus perusahaan reklame berizin yang melanggar, akan dikenakan sanksi pemutusan kontrak atau masuk daftar hitam, tidak diberikan kontrak baru. “Perusahaan yang melanggar sudah pasti tidak diperkenankan ikut lelang titik reklame,’’ tandasnya. Di samping itu, titik reklame juga akan dibongkar.
Hendi menyebutkan, tahun lalu target pendapatan Rp 16 miliar terealisasi Rp 16,4 miliar. “Berarti ini melampaui target. Kami yakin jika ditata lebih baik akan lmenghasilkan pendapatan cukup besar,” ujarnya. Pada 2011 ini, pemkot menargetkan pendapatan lewat reklame sebesar Rp 18 miliar. “Kami akan benar-benar menata sektor ini. Agar kebocoran dapat diminimalisasi,’’ jelas Hendi.
Sementara Anggota Waki Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Ari Purbono menandaskan, semua perlu itikad baik dari pemerintah untuk menata reklame yang ada. “Aturannya sudah jelas baik perda maupun PP, tinggal. Bagaimana pemerintah menegakkan aturan,’’ tandasnya. Ia menyambut baik rencana pemerintah kota akan menertibkan reklame yang ada. “Jika rencana ini berjalan dengan baik PAD akan meningkat, “ tutur Ari.
Ditambahkan pengamat ekonomi USM, Djoko Santoso, seharusnya pemerintah melibatkan semua unsur untuk menata reklame kota Semarang. 

Suara Merdeka, 16 Agustus 2011 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar