Senin, 13 Juni 2011

Kebakaran Pasar Waru

Bentuk Tim Audit untuk Tali Asih

  • Kebakaran Pasar Waru : Kerugian Ditaksir Rp 1,3 Miliar
BALAI KOTA - Pemberian tali asih kepada pedagang korban kebakaran Pasar Waru bisa dilakukan, asalkan ada pembentukan tim audit. Tim tersebut nantinya akan mengaudit berapa kerugian yang dialami pedagang.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota, Ari Purbono menjelaskan, dana tali asih ini bisa dialokasikan melalui anggaran belanja sosial. Dana tersebut bisa diusulkan melalui perubahan APBD 2011. Tahun ini alokasi anggaran belanja sosial sebesar Rp 150 miliar.
’’Dana tali asih ini bisa mengurangi penderitaan maupun kekhawatiran pedagang. Kebakaran ini bisa menjadi pelajaran dan introspeksi Pemkot terkait gagalnya meraih penghargaan Adipura. Pemerintah perlu lebih memperhatikan pasar tradisional,’’ ungkapnya, kemarin.

Ari menyorot bencana itu bisa menjadi cerminan, betapa buruknya pengamanan terhadap ancaman dan gangguan. Menurut dia,  selama ini pengamanan pasar masih minim. Kalaupun ada, itu cenderung bersifat swakarsa dari pedagang.

Semestinya pengamanan itu merupakan tugas bersama antara pedagang dan Pemkot melalui Satpol PP. ’’Tapi ini tidak ada petugas Satpol PP di lokasi,’’ ujarnya.

Ari mengingatkan, Pemkot agar segera menyusun prosedur standar operasional (SOP) terkait penanganan aset Pemda, termasuk pasar.
Hal itu agar terhindar dari kerugian yang jauh lebih besar lagi. ’’Jika terjadi kebakaran, pedagang harus melakukan apa, inilah yang semestinya terdapat dalam SOP.’’

Dirikan Lapak

Kepala Dinas Pasar Kota, Abdul Madjid menjelaskan, dari 56 kios yang terbakar sebanyak 23 kios. Kemudian di lapak disi 569 pedagang, ada 550 yang terbakar. Dari jumlah itu, total kerugian diperkirakan senilai Rp 1,3 miliar.

Upaya jangka pendek yang ditempuh adalah memperbolehkan pedagang mendirikan lapak-lapak darurat di jalan dan sekitar pasar. ’’Tadi pagi (kemarin-red) sudah kami tinjau, kegiatan pasar sudah hidup lagi,’’ katanya.

Mengenai tempat penampungan sementara, Abdul mengungkapkan, akan diusulkan melalui pos dana tidak terduga APBD. Dengan pertimbangan bangunan tempat penampungan sementara sifatnya tidak permanen.

Dikatakan, upaya ke depan terkait pembangunan pasar itu, anggaran yang dibutuhkan tentu tidak kecil. Meski begitu, pihaknya berupaya agar dianggarkan melalui APBD Perubahan 2011.  Jika kemampuan anggaran tidak mencukupi, akan diajukan pada APBD 2012. Pembangunan los kebakaran pertama sudah diajukan pada APBD Perubahan 2011 sebesar Rp 250 juta.

Tentang tali asih untuk pedagang, Abdul mengatakan, hal itu sudah dikoordinasikan dengan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Menurut dia, tali asih selama ini hanya diberikan pada rumah warga yang terbakar. Namun pihaknya masih akan mengkaji, apakah bisa tali asih untuk pedagang korban kebakaran. ’’Kami masih menunggu keputusan Wali Kota, apa masuk bantuan sosial atau yang lain,’’ ujarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar