Rabu, 27 Juli 2011

Pemilik Wahana Diberi Peringatan

SEMARANG– Pemkot Semarang memberi peringatan kepada pemilik sembilan wahana permainan yang ada di arena Dugderan. Permainan itu dinilai tidak memerhatikan masalah keamanan pengunjung secara maksimal.

Kepala Bidang Pedagang Kaki Lima Dinas Pasar Kota Semarang Anton Siswantoro mengatakan, setelah dilakukan pengecekan,ada sejumlah wahana permainan yang diberi peringatan. Antara lain permainan bianglala, tong setan, dan komedi putar. “Permainan sekitar 20 wahana sebenarnya layak.

Hanya ada beberapa yang perlu dibenahi, seperti halnya pada tong setan yang pengaman nya menggunakan tali rafia, harus diganti dengan tali yang lebih kuat, ”ungkapnya ketika menerima inspeksi mendadak (sidak) dari anggota Komisi B DPRD Kota Semarang kemarin.

Selain itu,Dinas Pasar memberikan aturan yang tegas kepada arena permainan. Permainan bianglala misalnya, maksimal diisi dua orang dewasa dan tiga anak kecil di setiap ruangnya. “Mengantisipasi adanya kecelakaan serupa, tahun mendatang seluruh wahana permainan yang akan berpartisipasi pada arena Dugderan harus memiliki sertifikasi keamanan dan kenyamanan yang ditetapkan pemerintah,” tandas Anton.

Menurut Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang Ari Purbono, penataan Dugderan sudah menunjukkan kecenderungan membaik dibanding gelaran serupa pada tahun-tahun sebelumnya.Namun, khusus wahana permainan, belum tersentuh perhatian lantaran belum memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung.
Mengenai wahana heli putar milik CV Diana Ria yang jatuh Minggu(24/7) malam hingga mengakibatkan seorang bocah tewas,Ari berpendapat wahana ini sudah tidak layak lagi dioperasikan.“ Memang arena ini untuk masyarakat menengah ke bawah, tapi dari segi keamanan dan kelayakan,saya lihat tidak layak. Padahal sebenarnya ini harus diperhatikan,”tandasnya.

MenurutAri,musibah tersebut harus menjadi bahan evaluasi semua pihak yang terlibat di Dugderan. Idealnya, sebelum digelar Dugderan,perlu dilakukan pengecekan dan penelitian atas kondisi wahana permainan. “Tahun depan wahana permainan ini (heli putar) tidak boleh digunakan lagi, kondisinya saja sudah tak layak. Banyak yang keropos dan mur bautnya tidak terpasang dengan baik,”katanya.

Seputar Indonesia, 27 Juli 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar