Selasa, 06 Desember 2011

 
Pembahasan Semargres Memanas


SEMARANG – Semarang Great Sale (Semargres), eventpromosi Kota Semarang melalui pelaksanaan diskon produk barang dan jasa mendapat sorotan dari Dewan.

Bahkan saat pembahasan RAPBD 2012 dengan Bagian Perekonomian Setda kemarin, hampir semua anggota Komisi B DPRD menghujani dengan beragam pertanyaan bernada pesimis atas pencapaian event yang digelar rutin di penghujung tahun tersebut. Berawal dari Bagian Perekonomian yang berniat mengajukan dana tambahan Semargres, yakni dari Rp450 juta di 2011 ini menjadi Rp750 juta untuk 2012 mendatang.



Langkah ini hanya bisa dilakukan jika ada koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). ”Memang selama ini Semargres berhasil, tapi gagal. Berhasil dipelaksanaannya tapi gagal dalam capaiannya. Hanya seremonial semata,” ujarnya.Wakil Ketua Komisi B Ari Purbono menilai, Semargres hanya bergaung di media massa.Namun kenyataan di lapangan jauh beda dengan yang diberitakan.

”Kalau gaungnya luar biasa, tentu bisa untung karena banyak pihak yang dilibatkan. Tapi nyatanya berbanding terbalik,” tambahnya. Anggota Komisi B lainnya,Muhammad Affif lebih menyoroti tak ada progressdan laporan atas pelaksanaan Semargres 2010. Dari dua kali pelaksanaan Semargres,yakni pada 2010 dan yang saat ini tengah berjalan, Legislatif tak pernah mendapat gambaran pencapaian hasilnya.” Anggaran Rp750 juta untuk Semargres terlalu besar.Kalau dilihat secara makro,kegiatan tersebut tidak terlalu krusial,” timpalYerzy Ferdian.

Di lain pihak,Kabag Perekonomian Setda Kota Semarang Bambang Widiyatmo mengklaim Semargres mampu mendongkrak perekonomian masyarakat. Mengacu hasil Semargres 2010 pendapatan UKM yang terlibat naik drastis ketimbang hari biasa. ”Ajang ini juga bisa setara dengan Jateng Sale. Dari pelaksanaan Semargres kita juga mendapat atensi , menjadi referensi wilayah seputar Semarang seperti Kendal, Demak.Dan jika perhatian itu serius maka pelaksanaan Semargres akan diperluas ke daerah tersebut,”bebernya. Soal tambahan anggaran, Bambang pun hanya menyatakan angka tersebut belum cukup untuk membiayai operasional kegiatan.

”Karena Rp750 juta belum cukup untuk promosi,termasuk untuk pembuatan kupon Semargres,” ujarnya. Meski begitu,Komisi B tetap meminta agar usulan anggaran yang diajukan dievaluasi kembali.

Sumber : Seputar Indonesia, 6 Desember 2011 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar