Kamis, 29 Desember 2011


Updating Data Warga Miskin Kota Semarang Tahun 2011 bertambah 15 %, antara Realita dan Semangat Pengentasan Kemiskinan ?

Hari ini Kamis 29 Desember 2011 penetapan data  warga miskin kota Semarang tahun 2011 dan launching web simgakin kota semarang tahun 2011 (sistem informasi warga miskin) ditetapkan oleh walikota semarang dihadiri Ari Purbono wakil ketua komisi B dan yanuar muncar anggota komisi D.
Hasil identifikasi dan verifikasi data warga miskin by name, by addres perkecamatan sebagai berikut :

No
Kecamatan
Jumlah KK
Jumlah Jiwa
1
Semarang Tengah
5877
19392
2
Semarang Utara
15.628
55.458
3
Semarang Timur
7.710
26.534
4
Gayamsari
7.004
25.563
5
Genuk
7.892
29.859
6
Pedurungan
6.073
22.743
7
Semarang Selatan
6.368
20.710
8
Candisari
7.770
26.675
9
Gajah Mungkur
4.630
15.612
10
Tembalang
13.098
46.374
11
Banyumanik
5.888
20.473
12
Gunung Pati
7.138
23.603
13
Semarang Barat
15.174
52.805
14
Mijen
5.927
18.694
15
Ngaliyan
8.027
28.044
16
Tugu
4.443
15.859

Jumlah
128.647
448.398

Dari data tabel diatas jumlah warga miskin kota semarang meningkat menjadi 15 %, tahun 2009 jumlah warga miskin 398.099 menjadi 448.398 dan jumlah KK warga miskin 111.558 menjadi 128.647. semoga updating data ini semakin akurat dibandingkan dua tahun yang lalu. Menurut Ari Purbono setelah data ini disampaikan secara terbuka lewat website www.pemsosbudsimgakin.semarangkota.go.id (walaupun sampai siang ini belum bisa dibuka), akan banyak sekali respon dari masyarakat terhadap data ini. Oleh karenanya pemerintah harus membuka posko pengaduan dan verifikasi terhadap warga miskin yang belum tercover.

Jika benar pertambahan warga miskin disebabkan oleh pendatang baru dan urbanisasi maka kota semarang menjadi penyangga bagi peningkatan kesejahteraan warga non semarang, bagaimana nasib warga miskin asli kota semarang ? menjadi tugas pemerintahan, walikota bersama DPRD dalam pengentasan kemiskinan dengan pengurangan setiap tahunnya. Bagaimana dengan visi walikota “ Terwujudnya semarang Kota perdagangan dan jasa yang berbudaya menuju masyarakat sejahtera “ sesuai dengan perda no 11 tahun 2011 tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah ( RPJMD ) kota Semarang tahun 2010 – 2015.

Hal tersebut diatas berdampak penganggaran (budgeting) dan strategi prioritas pengentasan kemiskinan. Bila dilihat dair kemampuan keuangan daerah jika pemerintah memprioritaskan belanja publik dibandingkan dengan belanja pegawai  maka bukannya mustahil dalam waktu tiga tahun akan terjadi penurunan drastis angka warga miskin. Tapi sebaliknya data ini menjadi bumerang jika tidak disikapi dengan serius dan strategi yang fokus terhadap pengentasan kemiskinan, Seperti masih tingginya angka kemiskinan kecamatan semarang utara sebesar 15.628 KK dan 55.458 Jiwa yang jika di mapingkan dari 9 kelurahan ternya 50 % sebaran warga miskin ternyta berada di Kel Tanjung Mas. 

Permasalahan kemiskinan banyak dipengaruhi oleh faktor pendidikan , kesehatan , ekonomi dan dampak semarang kota metropolitan. Menurut Ari sangat, aneh jika hanya sekedar di tanjungmas pemerintah tidak memiliki aset untuk mendirikan puskesmas dan kemudian pemerintah mundur didalam menjamin akses kesehatan masyarakat. Masih dibutuhkan pemikiran dan kerja keras dari berbagai pihak manapun untuk persoalan diatas? mengurangi angka kemiskinan dengan bekerja serius, bergandengan tangan dan bekerja sama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar