Selasa, 03 Januari 2012

Website Data Kemiskinan Bermasalah

SEMARANG - Sejumlah kalangan, termasuk Dewan, mengeluhkan website data kemiskinan yang bermasalah. Laman yang dibuat Pemkot Semarang itu sulit bahkan tak bisa diakses.
Sejak ditetapkan data kemiskinan dan Sistem Informasi Manajemen Warga Miskin (Simgakin) diluncurkan, Kamis (29/12), sampai kemarin data tidak bisa dibuka.

Menurut Wakil Ketua Komisi B Ari Purbono, semestinya laman www.pemsosbudsimgakin.semarangkota.go.id. itu, setelah diluncurkan ke publik bisa diakses. Dengan demikian, warga bisa mengetahui mereka masuk data itu atau tidak.Padahal, pembuatan website itu menghabiskan Rp 60 juta. ”Terus terang saya sangat menyesalkan data tidak bisa diakses. Masak sampai empat hari tidak bisa,” katanya.
Ari sudah menyampaikan permasalahan itu kepada Bappeda, selaku penanggung jawab website. Alasan yang diterima, web masih dalam perbaikan.  ”Masyarakat bisa dirugikan. Saya minta besok (hari ini-Red) bisa diakses. Kalau masih juga belum bisa diakses, saya patut curiga ada apa ini. Biaya pembuatannya besar, hasilnya tidak memuaskan,” ujar dia.

Hal sama dikeluhkan Direktur LSM Pattiro Dini Inayati. Pihaknya berkali-kali mencoba membuka laman tersebut namun tidak pernah berhasil. ”Bisa dibuka saat peluncuran saja. Setelah itu sama sekali tidak bisa,” keluhnya.Menurut dia, website itu sangat penting bagi masyarakat untuk mengetahui warga yang masuk kategori miskin. ”Data yang ditampilkan di website itu bisa digunakan saat mereka mengurus jaminan. Kalau sekarang tidak bisa, mereka akan jadi bingung,” kata dia.

Sesuai Kondisi
Dari hasil pengamatannya, secara umum tampilan website data kemiskinan Kota Semarang saat peluncuran di Balai Kota belum memenuhi kaidah Perda No 14/2008. Semestinya data kemiskinan itu dipilah sesuai kondisi kemiskinan itu.

”Dalam peraturan itu sudah dipilah, mana yang gagal pangan, pendidikan, perumahan, kesehatan atau modal dan usaha. Dengan begitu penanggulangan kemiskinan bisa terfokus. Dalam website itu sama sekali tidak ditampilkan,” kata dia.

Sampai kemarin, tim dari Bappeda dan Bagian Pengelolaan Data Elektronik (PDE) Kota Semarang masih melakukan perbaikan website. Bahkan, dua orang dari Bappeda menemui Ari Purbono untuk menjelaskan permasalahan dalam website itu.

Sumber : Suara Merdeka, 3 Januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar