Rabu, 11 Januari 2012

Gubernur Ngotot dianggarkan

Meski tak disetujui DPRD Kota Semarang, Gubernur Bibit Waluvo tetap berkeinginan ada alokasi dana pendamping Rp 7,5 miliar untuk membangun jalan tembus ke Bandara Ahmad Yani dari kawasan PRPP. Dia berharap alokasi tersebut dianggarkan bertahap sesuai kemampuan APBD.

Hal itu dikatakan Gubernur Bibit Waluyo usai menggelar pertemuan dengan pengusaha se Jateng di kantor Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jateng, Selasa (10/1). "Kalau besar kecilnya (dana) relatif, tapi jangan ditiadakan. Bisa diberikan tahun ini sekian, nanti tahun berikutnya tambah, tapi setuju dulu, jangan tidak setuju," ujar mantan Pangkostrad tersebut.

Dia mengakui DPRD Kota Semarang menolak permintaan dana pendamping. Namun dia berharap dewan tidak punya pandangan sempit. Sebab, keberadaan Bandara Ahmad Yani, juga penting bagi Kota Semarang dan Jateng. "Apa yang akan diputuskan Semarang jadi warna keputusan se-Jateng. Bandara Ahmad Yani bukan untuk Semarang saja, tapi untuk Jateng dan Indonesia,"paparnya.

Menurut Bibit, proses perencanaan yang terkotak-kotak, justru akan menghambat pembangunan. "Itu namanya mempersempit wawasan, kalau gagal kan eman-eman. Konsep membangun bandara sama dengan keberadaan Kota Semarang, jadi harus di-back up," kata dia.
Karenanya, dia berharap alokasi tersebut tetap dianggarkan setelah APBD Kota Semarang dievaluasi. Jika tidak, dana pendampingan bisa dianggarkan pada APBD Perubahan
2012 nanti.

Seperti diberitakan koran ini, pembangunan jalan baru alias jalan tembus menuju bandara dari Puri Anjasmoro terancam batal. Sebab, Banggar DPRD Kota Semarang belum menyetujui permintaan gubernur agar APBD Kota Semarang mengalokasikan anggaran Rp 7,5 miliar
sebagai dana pendamping proyek tersebut.

Anggota Banggar, Ari Purbono, membeber, KUA PPAS RAPBD 2012 tidak mencantumkan alokasi anggaran untuk pembangunan jalan baru menuju bandara.

Sumber : Jawa Pos 11 Januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar