Jumat, 09 Juli 2010

Benarkah Semarang Kota Jamu?


Suwe ora jamu
Jamu godhong tela
Suwe ora ketemu
Ketemu pisan gawe gela
Suwe ora jamu
Jamu godhong tela
Suwe ora ketemu
Ketemu pisan gawe gela…


Pencanangan brand Kota Semarang sebagai Kota Jamu bersamaan Pembukaan HUT RI 65, senam masal dan jalan sehat pagi ini jumat pukul 06.00 di pelataran Balaikota Semarang  Bertema “Masyarakat Sehat dengan Jamu yang Aman, Bermutu dan Berkhasiat”, oleh Walikota Sukawi Sutarip dan Wakil Walikota Mahfudz Ali, berlangsung biasa ,jauh dari kemeriahan dan kurang greget, Menurut Ari  Purbono yang menghadiri dan mengikuti acara pagi ini seringkali pemerintah dalam melounching branding kota Semarang kurang persiapan yang matang, cenderung lips service meskipun anggaran yang di gunakan cukup besar  mulai SPA (Semarang Pesona Asia) dengan biaya kurang lebih 3m, Semarang bergandeng Tangan,Semarang Kota Batik dan yang terakhir Semarang Kota Jamu, ide atau gagasan pemerintah sangat bagus namun lemah dalam action plan dan terjebak dalam seremonial, banyak faktor yang menyebabkan kurang sukses lounching branding kota Semarang diantaranya,

a. Partisipasi dan pelibatan masyarakat dalam mengambil kebijakan,
b. Kurang sinergis dan focus dalam pencapaian visi dan misi Walikota dan DPRD dalam prioritas program baik dalam RPJMD dan Renstra SKPD,
c. Kurangnya sosialisasi secara periodic kepada masyarakat,
d.Banyak produsen dan steakholder yang kurang berminat dan tidak dilibatkan,seperti acara tadi pagi.
Semarang kota jamu sama sekali tidak ada pabrik atau produsen jamu yang ikut memeriahkan atau menjadi sponsor acara ini, perlu evaluasi dan perbaikan kedepan agar setiap kegiatan lebih maksimal, aneh kota yang banyak cikal bakal berdirinya produsen jamu tapi branding semarang kota jamu kurang peminatnya.ajiib kan jangan sampai lirik lagu di atas terjadi di Semarang , Suwe ora jamu,Jamu godhong tela, Suwe ora ketemu, lounching pisan gawe gela…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar